Tertanda, Kamis. Waktu di mana Gea mendapati seseorang memasuki kamarnya dan itu bukan Khalil. Pada menit-menit menuju tengah hari bolong, sosok pria yang tersenyum mengerikan mendekatinya, di mana kali itu bukan hanya tangan yang diikat, tetapi juga kakinya. Oh, Gea panik. "Jadi ini, ya, mbak-mbak putri Indonesia yang tahun lalu muncul di TV?" Pria itu mengetahui siapa targetnya. "Geanica Rahayu Samarawijaya?" Dan dia tertawa. "Pantes aja menang, ya, Mbak? Cantik banget ternyata aslinya. Ah, sayang, nih, nggak boleh saya sentuh," katanya. Gea bergerak mundur sebisa-bisa, pria itu naik ke ranjang soalnya. "Khalil!" Sungguh, refleks saja teriak menyebut nama itu. Gea telanjur ketakutan. Yang malah ditertawakan. "Siapa, Mbak? Sebut nama siapa tadi?" Gea mengerut takut, tersentak sa