91. Detik-Detik Menuju ....

1308 Kata

"Oma ... apa papa sekali pun bagi Oma itu nggak ada artinya selain alat buat nyuksesin perusahaan?" Hening. "Oma kayak bukan memandang kami sebagai manusia, Haidar baru sadar setelah tiba hari ini. Di mana papa yang merupakan anak Oma pun, sampai sakitnya, sampai Gea yang adalah cucu Oma juga ... dia diminta sama orang asing pun, Oma kasih?" Masih hening. Namun, tentu Haidar tidak sedang bicara sendiri. Dia memandang tepat di mata omanya yang berpaling menatap arah lain. "Opa juga kenapa diem aja? Kenapa Opa biarin Oma berlaku begitu?! Sebenernya kalian ini manusia atau bukan, hah! Anak sendiri stroke, nggak ada tuh datang barang sekali buat jenguk. Cucu sendiri yang dulu dielu-elu, terus jatuh terpuruk dan kena mental, diserahin gitu aja ke orang yang bahkan bisa jadi punya niat jaha

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN