Rosie merasa badannya segar setelah mendapat pijat dan akupuntur dari Prof. Suryo. Keluar dari ruang terapi, wajahnya tampak bersinar. Pipinya semakin gemuk dan bibir pucatnya sudah tidak ada lagi. Dia bahkan merasa frekuensi batuknya sudah berkurang drastis. Hanya saja, dia masih harus mengontrol makanan dan rutin meminum obat dari Prof. Suryo. “Bagaimana? Lebih baik?” tanya Suryo yang sedang duduk dengan Dion. Rosie menatap Dion sekilas. ‘Pria ini lagi?’ batinnya. Namun, dia tetap lupa di mana mereka bertemu. Rosie mengangguk. “Jauh lebih baik. Terima kasih banyak.” Suryo mengangguk, lalu mengambil sesuatu dari laci meja. “Hmm. Obat yang terakhir masih ada?” “Sudah habis, Prof. Tinggal satu.” “Baik, ini saya beri lagi. Mulai sekarang, kamu minum yang ini. Lalu, ini ada rempah-rem