“Pasien mengalami lonjakan emosi. Tidak ada luka serius. Setelah beberapa saat, dia akan sadar,” ucap dokter yang memeriksa Hilda. Setelah memastikan infus terpasang dengan baik, dia keluar. Alan merapikan selimut Hilda, menatapnya sebentar sebelum akhirnya duduk terpekur. Tuksedo yang dia pakai sudah kusut. Dasi kupu-kupunya hilang entah ke mana. Dan rambutnya jauh dari kata rapi. Pikirannya semrawut. Terlalu banyak hal yang terjadi, terlalu banyak emosi yang terlibat dalam satu hari. Awalnya, ada begitu banyak kebahagiaan yang dia rasakan, Rosie yang pengertian dan Kaila yang akhirnya menjadi istrinya. Semua berlangsung dengan lancar. Dia merasa seluruh dunia berpihak padanya. Sayangnya, semua kebahagiaan sirna saat pesta resepsi. Tidak hanya perselingkuhannya yang terbongkar, Rosie