“Bagaimana kabarmu?” Dion berusaha membangun percakapan. Mereka tidak bertemu selama beberapa waktu. Terakhir kali, itu saat pernikahan Alan. Dan itu sudah hampir satu bulan yang lalu. “Baik, kamu?” Bintang bertanya balik. Dion mengangguk. “Lumayan, urus ini dan itu.” Kedua orang itu duduk berhadapan. Piring-piring kotor bekas pertemuan Rosie dan Pak Bram sudah disingkirkan, diganti dengan makanan ringan dan minuman yang baru. Rosie menyesap minumannya. Gerakannya tenang dan anggun. Kulitnya yang pucat tampak bersinar, terpantul cahaya matahari yang menerobos lewat jendela. Pupilnya yang gelap bersanding dengan alisnya yang tebal dan bersudut. Hidungnya mungil juga tinggi, dipadukan dengan bibirnya yang berwarna merah muda. Inilah sosok perempuan yang berhasil lepas dari hubungan ya