Rahasia

1248 Kata

Dion memarkirkan mobilnya dengan kening mengernyit melihat mobil lain yang juga terparkir di sebelahnya. Beberapa kali dia menoleh sementara tangannya sibuk dengan tongkat persneling dan kakinya menyesuaikan pedal gas dan kopling. Setelah memastikan posisi mobilnya, dia mematikan mesin, melepas sabuk pengaman, dan turun. “Tuan Dion, selamat datang.” Seorang tukang kebun bergegas menghampirinya, tampak sumringah seolah lama sudah tidak bertemu. “Apakah ada tamu lain?” “Iya, Tuan. Seorang wanita.” Dion sedikit mengangguk. Meskipun dalam hati dia cukup penasaran siapa sosok tamu yang bisa membuat kerasnya hati Suryo melunak. Seperti yang dia tahu, Suryo tidak mudah menerima tamu. Semua dia seleksi dan bahkan tidak jarang menolak tamu dan pasien. “Apakah tamu pak tua itu baru datang?” “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN