Bab.15a

541 Kata
"Saya lebih suka bapak bersama saya di sini." Ucap selena seraya membalas tatapan maut Reno kala itu. Bayangan akan perkataan selena saat itu membuat Reno tidak nyaman, bahkan sulit untuk tidur. Kenyataan diirinya yang berhasil dibuat dah dig dug oleh sekretaris nya tidak bisa pria itu terima dengan lapang d**a. “Aku Reno, lelaki paling sempurna sedunia. Hanya karena selena tidak mungkin jantung ku melemah begitu cepat.” Ujar Reno sendirian. Reno kini bingung harus bersikap seperti apa kepada selena. “Pak Reno, biar saya bantu.” Ucap selena membuat Reno terdiam ketika wanita itu nampak mengancingkan kancing kemeja paling atas milik pria itu. Reno berdehem membuat selena tersenyum manis setelah berhasil merapikan baju bos nya, sebetulnya selena sudah sering melakukan pekerjaan ini untuk Reno namun entah mengapa baru akhir akhir ini Reno merasa ke anehan dengan diri nya sendiri. “Im sorry…” sapa salah satu pramugari didalam sana kepada Reno yang memakai satu alis nya tanda untuk menunggu kelanjutan ucapan wanita cantik di samping nya. “Oh No, thank you.” Ucap Reno membalas ucapan tersebut. Selena menoleh pada Reno. “Bapak main bisik-bisikan, boleh saya tahu tadi ngomong apa kalian?” Tanya selena penasaran. Reno menggeleng. “Anak kecil dan perempuan di bawah umur tidak boleh tahu.” Ucap Reno kepada selena yang melongo. Selena benar benar tak habis pikir. “Pasti ngomong m***m ya, bapak masih saja jorok.” Ucap selena membuat Reno menggelengkan kepala nya. Ia sudah akan berubah menjadi lelaki baik di hadapan selena, tapi kenapa wanita itu malah menunduh dirinya jorok. “Gak gitu beneran deh!” Ucap Reno mencoba menjelaskan kepada selena akan hal yang sebetul nya terjadi. Namun selena nampak tidak peduli dan menguruskan Reno membahas hal memalukan bagi wanita itu kembali. “Tadi malam saat mabuk, kamu sudah tahu ingat apa belum. Saya harap kamu sudah mengingatnya karena ini menyangkut harga diri saya sebagai atasan mu.” Ucap Reno membuat selena melebarkan mata nya. Tidak mungkin bayangan kemarin yang selena dapat dari kejedut besi kasur adalah sebuah kenyataan kan, dan objek dari semua nya adalah pak Reno. “Sa-hmm..saya gak ingat apapun.” Ucap selena berbohong, bagaimana mungkin dirinya jujur saat ini dan akan membuat nya dalam masalah saja nanti nya. Bibir laknat, kenapa kamu mencium nya selena! “Bapak juga ga ingat kan, saya rasa bapak ikut mabuk juga.” Ujar selena yang tidak sengaja kepala nua membentur jendela pesawat dan membuat nya kembali mengingat seutas kejadian memalukan dimana dirinya yang terus menerus berguling dan meracau di atas kasur bersama dengan bos nya itu. “Benarkah, satu adegan pun tidak?” Tanya Reno mulai mencecar jawaban iya dari mulut selena. Selena menggeleng lalu menganggukan kepala setelah nya membuat Reno bingung harus mengartikan yang mana. “Saya benar tidak tahu pak bos, serius deh.” Ucap selena. Lalu seperdetik kemudian, selena mendekat pada wajah Reno yang berada di samping nya. “Bolehkan saya bertanya?” Tanya selena. Reno mengangguk kecil. “Anu, kalau ada wanita yang bapak tidak sukai mencium bapak. Apa yang akan pak Reno lakukan?” Tanya selena membuat Reno menyipitkan matanya dan mulai menebak bahwa sekretaris yang terlihat lugu itu nampak nya sudah mengingat kejadian tadi malam. “Hmmm, gak bisa saya biarkan sih wanita itu.”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN