Sesampainya di tempat selena merasa bingung kenapa dirinya hanya di berikan satu kunci hotel ketika sampai. "Bukan nya gratis untuk dua orang ya?" Tanya selena pada resepsionis hotel yang mewah itu.
Pelayan disana mengangguk dan menjelaskan bahasa tiket itu, hanya mengonfirmasi untuk satu kamar dalam tiga hari penuh. Di khusus kan untuk kamar pasangan, yang cukup besar.
"Pasangan?" Tanya selena kembali.
Kenapa ia baru dengar tentang hal itu. "Ini serius?" Tanya selena yang kembali diangguki oleh pelayan yang bertugas di resepsionis itu.
Selena melebarkan mulut nya lalu melirik Reno yang sedang memainkan ponsel dengan santai nya disebelah nya. "Ehem." Dehem selena pada bos nya.
Reno menoleh pada selena. "Ada apa?" Tanya Reno pura-pura tidak tahu padahal jelas sekali pria itu pasti mendengar nya.
"Bapak bisa pesan kamar sendiri kan, gak harus numpang tidur di kamar saya?" Ujar selena mencoba untuk berbicara santai pada bos nya itu.
Reno menaikan satu alisnya. "Kenapa harus begitu?" Tanya Reno.
Selena kini yang melebarkan matanya. "Ah, bapak emang suka bercanda. Apa perlu saya yang pesankan kamar untuk bapak, toh ini di pulau. Jadi gak mahal-mahal banget di kantong bapak." Bisik selena.
Reno mengangguk membuat selena seketika tersenyum. "Kalau kamu yang bayarin saya sih setuju saja, cuma gimana ya. Kantong saya lagi gak mau keluarin duit nih." Balas Reno berbisik.
Selena memejamkan matanya dan kembali berfikir tentang bagaimana wanita itu bisa membujuk sang bos untuk tidak sekamar dengan nya. "Bayangkan saja, gimana jadi nya pak Reno kalau satu kamar. Bisa-bisa nyuruh aku ini dan itu sampai-sampai gak bisa tidur nyenyak." Gumam selena.
"Saya mau istirahat, nih bawakan barang saya sampai kamar." Ucap Reno sembari mengambil dengan santai kunci kamar yang sebelum nya di pegang oleh selena.
"Aih, udah diambil lagi." Ujar selena yang tidak sempat lagi menahan bos nya.
Sampai kini dimana mereka masuk kedalam kamar yang memang cukup besar untuk di tempati berdua. "Lumayan kan untuk ditinggali berdua." Ucap Reno sembari membaringkan tubuh nya ke atas kasur.
"Eh bapak!" Teriak selena.
Selena mencoba mengangkat tubuh Reno tetapi wanita itu yang malah ditarik oleh sang pria hingga terjatuh diatas d**a sang bos. "Pak Reno." Panggil selena ketika Reno sang bos malah cekikikan seakan berhasil mengerjai sekretarisnya.
"Belikan makanan." Pinta Reno sembari memegangi pinggang selena.
Selena mengangguk lalu melepaskan diri dari tubuh bos nya itu. "Bapak mandi dulu, kalau langsung tiduran dikasur kotor dong." Ujar selena yang angguki Reno.
Reno beranjak ikut berdiri dan membuka kaos nya tepat di hadapan selena yang sedang memesan makanan lewat aplikasi. "Saya gak pesan di hotel ya, karena mahal." Ucap selena yang diangguki Reno.
Setelah berhasil memesan makanan lewat aplikasi online nya, selena menghadap ke bos nya yang ternyata sudah bertelanjang d**a di hadapan nya. "Pak Reno kebiasaan deh!" Kesal selena.
Reno cekikikan sebelum mendekat ke arah sekretarisnya. "Seperti nya hampir setiap hari kamu membantu saya berganti baju, kenapa malam ini kamu terlihat malu-malu?" Goda Reno.
Selena menelan salivanya, kenapa juga harus menanyakan hal yang seharusnya tidak perlu ditanya kembali. Malam-malam di dalam kamar hotel, berdua dengan lawan jenis. Siapa wanita yang bisa tahan itu kalau lelaki nya buka baju dan sengaja memarkan tubuh bagus nya.
Untung selena masih seorang wanita yang waras. "Itu karena saya tidak tahan." Ucap selena membuat Reno menaikan satu alis nya.
"Tidak tahan?" Tanya Reno kembali pada sekretarisnya itu. Selena mengangguk membuat Reno malah tersenyum miring.
Akan di Next ketika sudah 500 love ya, mohon dukungan nya.