Bab 108. Kecupan Di Pipi

1021 Kata

Edwin oh Edwin baru saja siuman dari komanya bisa-bisanya dia merengkuh tubuh istrinya, sembari meluapkan rasa rindu, rasa cinta yang menguasai dirinya itu. Kini, sepertinya Sara semakin hafal dengan gelagat suaminya yang sudah bucin akut padanya. “Mas,” ucap Sara pelan, dan menahan dirinya untuk tidak bergerak aneh mengingat ada luka di punggung pria itu. “Ya, Sayang,” balas Edwin sangat lembut, bibirnya kembali mendarat ke pipi mulus wanita itu. “Lepaskan pelukannya Mas, aku harus suapin Mas, kalau enggak aku gak jadi suapin Mas makan. Lagian aku juga gak boleh lama-lama di sini, ini ruangan ICU,” ancam Sara tanpa harus meninggikan intonasi suaranya. Edwin menarik napas dalam-dalam, terpaksa merenggangkan pelukannya yang bisa menghangatkan tubuhnya. Wanita itu akhirnya bernapas leg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN