Bab 107. Tolong Selamatkan Suamiku!

1115 Kata

Anna semakin menangis histeris saat Sara berteriak minta tolong, tangan mungilnya malah menepuk pipi daddynya berulang kali. “Wake up Daddy, please!” pekik Anna. Dokter Helmi, Suster Anna, dan beberapa suster yang lain langsung berhamburan lari masuk ke ruang ICU yang ditempati Edwin. Sara semakin menarik tubuh Anna yang masih tidak rela menjauh dari Edwin, sementara Ammar diamankan oleh Suster Erna untuk menjauh dari sisi ranjang. Tubuh Sara jelas gemetaran mendengar suara monitor detak jantung Edwin yang semakin cepat, bibirnya pun bergetar seraya melafazkan doa serta memeluk Anna yang masih menangis. “Daddy! Jangan tinggalkan Anna!” teriak Anna dalam isak tangisnya. Dokter Helmi berjibaku mengecek keadaan Edwin, entah suntikan apa lagi yang dimasukkan oleh pria berjas putih itu ke d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN