Piaslah wajah Hana saat melihat sosok wanita yang ada di balik kain putih tersebut, begitu juga dengan Amy yang turut melihatnya. “I-ini bu-bukan Sara, tapi suster itu! Ke mana mayat perempuan murahan itu!” Tanpa disaring lagi atau mungkin karena terkejut, Amy berkata seperti itu sembari menolehkan wajahnya menatap Edwin, sementara tubuh Hana agak gemetaran melihat sosok Suster Meri yang tampak lebam serta pucat seperti mayat. “Jangan-jangan yang meninggal Suster Meri bukan Sara,” tebak Hana dalam hatinya. Edwin menyeringai tipis sekaligus geram mendengar kata-kata mama mertuanya yang ditujukan untuk istri keduanya, serta mengenali wanita yang berpura-pura menjadi jenazah tersebut, kakinya lantas mendekati wanita tua itu. “Mama sepertinya mengenal wanita itu ya? Dan kelihatan juga san