"Sedang apa, Mas??" cegah lelaki yang berdiri dengan jarak beberapa meter dari tempat Aaron berdiri kini. Aaron melepaskan pegangan pintu dan berbalik. Ia mendapati sang adik ipar yang sudah berdiri, sambil melihat apa yang kini sedang Aaron lakukan. "Di dalam berantakan, Mas. Kenapa tidak menunggu di teras saja??" ucap Dimas yang tidak lagi memberikan senyuman, disela ucapannya. Ia terlihat tidak senang. Melihat Aaron yang tanpa permisi, ingin masuk ke dalam rumahnya. "Ingin buang air kecil," ucap Aaron beralasan. "Tapi sayang, kamar mandinya sedang tidak bisa dipakai. Mas lihat sendiri kan? Dimas sedang membuat lubang pembuangannya dulu," ucap Dimas dengan dingin. Aaron menelan salivanya sendiri dan memutar bola matanya ke bawah. Mencari cara, agar bisa masuk ke dalam rumah ini. "