Di rumah sakit. Pak Arkan baru saja kembali dari luar setelah merokok. Ia berjalan langsung ke arah sofa, masih dengan gelagat seperti tadi. Dengan tidak menatap ke arah ranjang pasien sama sekali. Sang istri pun mulai merasa tidak enak hati. Melihat seorang ayah dan putrinya berperang dingin begini. Ia pun melancarkan sedikit aksi, untuk sedikit memperbaiki hubungan ayah dan anak ini. Bu Nina bangkit dari kursi di samping tubuh putrinya. Ia menatap sang suami sambil berkata, "Pa, Mama ingin beli camilan dulu." Pak Arkan menoleh dan menatap sang istri. "Ingin cemilan apa? Biar Papa yang belikan," ucap Pak Arkan menawarkan. "Tidak tahu. Makanya, mau lihat-lihat sendiri dulu. Kalau ada yang enak, baru dibeli." "Ya sudah kalau begitu. Tetapi hati-hati. Kalau ada apa-apa langsung telepo