"Apa? Kabur??" ucap Aaron, saat sedang melakukan panggilan telepon. Ia sudah melapor kepada pihak berwajib. Tapi ternyata, orang yang ia laporkan sudah lebih dulu pergi. Tidak lama setelah ia kembali dan tidak melihat Arin di dalam rumahnya. Harusnya, mungkin Aaron tunggu dan beri pelajaran dulu bajingann itu. Minimal, ia harus melumpuhkannya, hingga tidak bisa pergi kemana-mana. Atau mungkin, malah ia harus membalas dengan sama menyakitkan, dengan rasa sakit, yang bajingann itu berikan kepada Arin. "Tapi, kami akan segera melakukan pencarian. Apalagi, bukti-bukti yang kuat sudah dilampirkan," ucap suara dari dalam telepon. "Kalau begitu, tolong cari dia sampai dapat. Jangan sampai tidak. Dia sudah membuat adik saya hampir kehilangan nyawanya. Jangan biarkan dia bebas berkeliaran di lu