CHAPTER 5

1389 Kata
Play list : You Don't Know - Katelyn Tarver ... Eleanor baru saja selesai berpakaian ketika pintu kamarnya dibuka. Alaina masuk ke dalam sambil membawakan makan malam untuknya, tadi siang Alaina sudah mendengar separuh cerita dari Maxime soal kejadian yang menimpa Eleanor. Namun, Eleanor belum mau bercerita sampai saat ini. "Kau harus makan, Elea. Aunty membuatkan bubur jagung untukmu." Eleanor tersenyum kecil. Dia duduk di atas ranjang lalu menyambut nampan yang dipegang oleh Alaina. Wanita yang telah merawat Elea itu duduk di pinggir ranjang sambil menatapnya makan. "Kau mau cerita sesuatu padaku?" Elea menelan bubur di sendoknya sebelum menggeleng kecil,"Aku baik-baik saja, Aunty. Itu hanya masalah kecil di sekolah." "Masalah kecil? Elea... Kau dipermalukan, itu bukan masalah kecil!" Balas Alaina tidak setuju. Dia berjanji kepada Sophia kalau dirinya akan merawat Elea dengan baik, tapi jika seperti ini, Alaina seperti mengkhianati janjinya sendiri. "Kau jangan sungkan untuk cerita denganku, nak. Kami juga keluarga mu, jadi jangan merasa sendirian." Eleanor tersenyum lirih. Dia akhirnya menceritakan kronologis kejadian itu kepada Alaina. Meski suaranya bergetar, Elea tetap memaksakan untuk bercerita. Alaina menjadi pendengar yang baik, wanita itu bahkan memeluknya ketika Eleanor tidak mampu lagi menahan air matanya. "Kau tidak menumpang di sini, Elea. Ini rumahmu, kau berhak tinggal di sini." "Hiks... Hiks... Ta-tapi aku memang orang asing, Aunty. Aku bukan keluarga mu," Balasnya. Alaina menggeleng pelan, dia mengusap punggung Eleanor sembari menenangkannya. Sepertinya dia dan Stefan harus bertindak. Kasihan Elea, ia menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya sendiri dan semuanya sudah terjadi sejak lama. "Aku dan Paman mu akan pergi ke sekolah dan mengurus semuanya, Elea. Kau jangan takut." "Jangan, Aunty! Ku mohon biarkan saja. Aku tidak mau menambah masalah baru apabila Aunty melapor ke pihak sekolah. Stacy bukanlah perempuan yang mudah menyerah, ia bisa melakukan segala cara untuk membalas mu." "Kenapa aku harus takut, nak? Stacy hanya remaja seperti mu. Dia tidak punya kekuasaan apapun," Balasnya. "Aku mohon, Aunty. Biarkan saja dia," Pintanya. Alaina sebenarnya tidak ingin bersikap seperti dirinya tak peduli, tapi dari cara Elea berbicara, dia tahu kalau gadis ini tidak mau terlibat dalam masalah berat. "Ya sudah, tapi kalau sampai hal ini terjadi lagi, Aunty tidak akan tinggal diam." "Terima kasih, Aunty." Alaina menepuk pundaknya pelan seraya tersenyum,"Habiskan makanan mu dan segeralah istirahat. Besok tidak usah sekolah dulu, tenangkan pikiran mu di rumah." Elea tidak membantah. Dia menghabiskan makanannya lalu beranjak tidur. Hari ini merupakan hari yang buruk, Elea tidak tahu apa yang akan dia hadapi esok hari. ... Maxime mengendarai mobilnya dengan sedikit terburu-buru. Sedari tadi dia menggenggam erat kemudi mobil sambil sesekali mengumpat. Pagi ini dia akan membalaskan semuanya kepada Stacy, biar saja perempuan gila itu dipermalukan di muka umum. Maxime tidak perlu menebak lagi, dia tahu kalau sudah pasti Stacy yang menyakiti Eleanor. Dia pikir semuanya tak akan serumit ini, tapi justru kebalikannya. Sesampainya ia di sekolah, lelaki itu mengambil langkah lebar ke dalam kelas. Hampir seisi kelas menatapnya was-was karena rumor tentang kejadian di mana Elea ditemukan di dalam toilet rusak telah menyebar di antara para siswa. "Stacy!" Ia menendang meja Stacy dengan sangat keras sampai barang-barang Stacy berhamburan di atas lantai. Bunyi meja yang terbanting keras itu membuat seisi kelas tiba-tiba terdiam termasuk Stacy yang sedang sibuk menggosip bersama teman-temannya. Gadis itu tiba-tiba berdiri dari kursi seraya menatap tidak percaya ke arah Maxime. "Apa-apaan ini, Max?! Kenapa kau menendang mejaku?!" Teman sekelas mereka mulai membuat kerumunan untuk menonton pertengkaran dua murid paling dikenal di sekolah mereka karena keburukannya. Maxime menyentak buku yang dipegang Stacy sehingga benda itu terlempar ke belakang. Dia meraih kedua bahu Stacy lalu mengguncangnya kasar. "Kau apakan Elea, b******k?! Hal gila macam apa yang kau lakukan padanya?!" Teriak Maxime tepat di depan wajah Stacy yang kini berkeringat dingin. Dia tahu reputasi buruk Maxime selama di sekolah. Lelaki ini suka berkelahi, jadi bukan hal wajar apabila Stacy meremehkan kedudukan Maxime. "Ka-Kau bicara apa? Aku tidak melakukan apapun!" Jeritnya. Maxime menggeleng keras lalu mendorong Stacy menjauh darinya. Ia melirik salah satu teman Stacy lalu mencengkram pergelangan tangannya dengan kuat,"Apa yang kalian lakukan padanya?!" "Ka-Kami tidak melakukan apapun, Maxime. Tolong lepaskan!" Gadis itu menangis karena ketakutan. Maxime kembali menyentak tangannya lalu dia beralih menatap Stacy yang tengah syok. "Ku beri kau peringatan, Stacy! Jika kau berani melakukan hal buruk terhadap Eleanor, aku benar-benar akan mempermalukan mu di sekolah!" Maxime mengedarkan pandangannya, dia menatap semua teman-temannya dan menunjuk mereka satu persatu,"Kalian semua juga dengarkan ini! Jika kalian berani mengganggu Elea, aku juga akan melakukan hal buruk kepada kalian!" Maxime hendak merebut ponsel Stacy, tapi tubuhnya tiba-tiba terpelanting ke belakang karena mendapatkan tendangan dari seseorang. Ia dengan segera bangkit lalu berbalik ke belakang untuk melihat siapa yang telah berani mengganggunya. "Jangan berani kau berkata seperti itu kepada adik kembar ku, Anderson!" Maxime tersenyum remeh sebelum dia meremas kerah baju milik seorang pria yang merupakan kakak kembar dari Stacy. "Seharusnya kau peringatkan adikmu sendiri untuk tidak menyentuh Elea, Jared!" Desisnya tak suka. Semua orang di sekolah ini tahu kalau Maxime dan Jared adalah musuh bebuyutan sejak awal masuk sekolah. Awalnya Maxime dan Jared berteman, tapi hubungan antara mereka merenggang setelah Jared berkata kotor soal Eleanor dan tubuhnya. Mereka yang awalnya partner, berubah menjadi musuh karena sikap Jared yang memuakkan. Ditambah, Jared adalah satu-satunya orang yang bersaing hebat dengan Maxime di arena balap liar. Jared mendorong tangan Maxime darinya lalu menunjuk pundak pria itu dengan pandangan remeh. "Kenapa? Bukankah adikku memang benar? Elea bukan siapa-siapa, Anderson. Dia tidak patut untuk kau lindungi. Well, mungkin setelah lulus sekolah nanti dia akan bekerja di kelab malam. Sebagai pemuas nafsu pria, mungkin? Dengan tubuhnya yang seksi, dia bisa mengumpulkan pundi-pundi uang dengan mudah. Bukankah begitu, Max?" BUGH! BUGH! Maxime langsung menerjang tubuh Jared begitu saja. Mereka berkelahi di dalam kelas sampai menimbulkan keributan di kelas mereka. Ada beberapa siswa yang merekam kejadian itu dan tak sedikit pula siswa lainnya berhamburan ke luar kelas untuk mengadu kepada guru mereka. Stacy menjerit, dia berteriak untuk menghentikan kegilaan Maxime yang tanpa ampun memukul Jared pun dengan Jared yang tak kalah kasarnya memukul Maxime. "Aku akan merobek mulutmu, Jared!" Maxime kembali memukul Jared, dia mendorong tubuh Jared ke dinding lalu menendang perutnya. Jared tidak tinggal diam, dia menyikut perut Maxime lalu memukul wajahnya. Perkelahian itu akhirnya terpisah setelah wali kelas mereka datang. Beberapa sahabat Maxime tampak menahan tubuhnya agar tidak kembali menyerang Jared dan begitu pula dengan Jared. "Max, hentikan! Jangan mempermalukan dirimu sendiri!" Bisik Nash. "Kalian berdua ikut aku ke ruang kepala sekolah!" Wanita paruh baya yang tengah menahan emosi itu lantas menyeret Maxime dan Jared ke ruang kepala sekolah. Dua berandalan ini tidak akan pernah menyerah apabila dibiarkan seperti ini terus-menerus. Selama berada di dalam ruang kepala sekolah, mereka semua berdebat bahkan seperti sedang di pengadilan saja. Kepala sekolah bernama Harvey Brown akhirnya memutuskan untuk memanggil kedua orangtua Maxime dan Jared untuk menyelesaikan permasalahannya. Maxime tetap diam saja begitu Papa dan Mamanya datang ke sekolah. Ini sudah empat kalinya mereka dipanggil ke sekolah. Selama di dalam ruang kepala sekolah itu, Maxime mengatakan kalau Stacy telah berperilaku buruk terhadap Eleanor. Oleh sebab itu, dia ingin memberi Stacy peringatan, tapi Jared datang untuk menyulut emosinya. "Si b******k ini telah berani mengatakan sesuatu yang buruk terhadap Eleanor dan mana mungkin aku tinggal diam!" "Oh, begitu? Lalu apa aku harus membiarkan mu menyakiti Stacy, hah?!" Balas Jared tak mau kalah. Maxime hendak kembali memukul Jared, tapi Stefan menahan bahunya. Ia menggeleng sambil memberi kode untuk tetap diam. Emosi para remaja memang sulit untuk dikontrol. "Mr. Brown, Stacy tidak mungkin melakukan hal semacam itu. Aku tahu putriku dengan benar, dia gadis baik-baik," Bela ibunya Jared. Alaina menaikkan sebelah alisnya sambil melipat tangannya di depan d**a. "Oh benarkah itu, Mrs. Walker? Kau merasa sangat mengetahui soal anakmu? Putraku tidak mungkin melukai siapa pun yang tidak bersalah. Mendengar mu membela putrimu sendiri, sangatlah membuatku muak." Angela Walker balas menatap Alaina tak kalah sengitnya pula,"Anda lucu sekali, Mrs. Anderson. Keluarga kami dididik untuk menjadi manusia yang bermartabat bukan seperti Anda yang mendidik putra Anda sendiri menjadi seorang pemberontak." Alaina berdecih, ia merasa sedikit tersinggung dengan cara Angela berbicara,"Jaga sopan santun mu di depan ku, Mrs. Walker. Aku punya bukti yang bisa menunjukkan kalau putra dan putrimu itu memang tidak memiliki martabat yang kau banggakan itu!" Selagi Alaina dan Angela adu mulut, Maxime tiba-tiba berdiri. "Maaf karena telah membuat keributan. Aku akan meminta maaf asal Stacy dan Jared lebih dulu meminta maaf kepada Eleanor." Angela menggeleng tidak suka. Dia menunjuk wajah Maxime dengan tatapan melotot,"Hey! Jangan merasa kau orang paling benar! Aku dan suamiku bisa saja menuntut keluarga kalian karena pencemaran nama baik!" TBC A/N : Halo, Apa kabarnya hari ini? Hehe, maxime ini emang labil banget. Maklumi aja kelakuannya wkwk
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN