Melsa mulai tidak suka dengan suasana seperti ini. Dentuman musik yang membuat telinganya pengang, aroma asap rokok yang pekat mengganggu paru – parunya, dan juga himpitan orang – orang yang penuh sesak di lantai dansa. Meliuk – liukkan tubuh mereka sambil mengikuti irama musik yang bertempo cepat. Jika bisa memilih, Melsa tidak akan memilih untuk mendatangi tempat ini lagi. Tapi ia harus melakukannya saat ini. Melsa menyusuri meja yang sudah terisi, mencari wajah Alex di antara para pelanggan yang hadir di sana. Saat ia tidak menemukannya di bagian depan, Melsa melangkahkan kakinya ke jajaran meja yang berada di bagian samping. Sudah berulang kali ia tidak sengaja menabrak beberapa pengunjung karena tidak memperhatikan jalan di depannya. Terlalu sibuk menengok ke deretan meja – meja it