Entah bagaimana caranya ia bisa sampai di sini karena semua terasa tidak nyata dan buram untuknya, tapi saat ini ia sedang duduk di kursi tunggu rumah sakit. Alex sedang berada di dalam penanganan dokter sedangkan Candra sibuk menghubungi orangtua Alex yang sama sekali tidak mengangkat panggilannya sedari tadi. Melsa sendiri tidak mampu untuk melakukan apa – apa selain duduk dengan lemas di sana. Kakinya gemetaran, tidak, bahkan seluruh tubuhnya gemetar. Tangannya masih bersimbah darah tapi ia tidak memiliki kekuatan sedikitpun untuk berjalan ke kamar mandi untuk membersihkannya. “Mel, masih belum di angkat.” Candra menghampirinya dan duduk di samping Melsa. “Ngga apa – apa, Can. Besok gue coba lagi hubungin Mami sama Papi.” Ucapnya sambil tersenyum lemas dan menerima uluran ponsel dari