Sudah sehari penuh Melsa di rumah orangtuanya. Tetapi baru makan siang kali ini ibunya terlihat menyembunyikan sesuatu dan khawatir. Jika dilihat – lihat seperti berhati – hati dengan ucapannya. Entah ada apa, tapi ayahpun tidak banyak memberikan petunjuk pada Melsa. Saat makanan di piringnya tandas, Melsa hendak berdiri untuk menyimpan piring kotor ke dapur. Tapi ibu menhentikannya. “Mel, biar ibu aja nanti sekalian yang simpan piringnya. Kamu duduk dulu, sayang.” Melsa yang kebingungan pun akhirnya menuruti perkataan ibu dan kembali duduk. Mas Tirta menoleh karena ikut – ikutan heran pada ibunya. Tapi ia masih melanjutkan kegiatan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya sambil memperhatikan apa yang akan dikatakan ibu pada adiknya. “Mel, ada sesuatu yang mau ayah dan ibu bicarakan.” “A