Melsa membalas pelukan Alex, rasanya menyenangkan jika pria itu tidak bersikap menyebalkan seperti dulu. Tangannya memeluk erat seolah – olah tidak ingin melepaskan kenyamanan itu. tapi sesuatu membuat Melsa merasa terganggu. Tangannya merasakan lembab yang tidak wajar hingga ia mengangkat satu tangan ke udara dan matanya terbelalak saat melihat itu. Ia langsung terperanjat dan bangun dari tidurnya walaupun harus berusaha keras karena Alex tidak mau membuka pelukannya di tubuh Melsa. “Kenapa sih, Mel?” “Awas!” Melsa memukul pelan tangan pria itu agar ia bisa bangun dan melihat sendiri apa yang ia khawatirkan sejak tadi. “Nih liat, luka kamu kebuka lagi jahitannya!” Melsa mengacungkan tangannya yang berlumuran darah dari luka jahitan yang terbuka. “Oh, pantes tadi kayaknya aku ngerasa sa