Twelve

779 Kata

Reihan dan Melsa duduk berhadapan di kedai kopi langganan Rei. Melsa memang meminta pria itu untuk bertemu di tempat yang jauh dari kampus, jadi ia ikuti saja rekomendasi tempat dari Rei. Dua gelas minuman tersaji di meja. Rei tanpa bertanya pada Melsa, sudah memesankan lebih dulu chocolate frappe untuknya. Minuman kesukaan gadis itu sejak SMA. Mata Melsa menyipit melihat pria itu masih memikat seperti dulu. Rei terlihat tenang dan dewasa, apalagi cara berpakaian dia yang sekarang sebagai tuntutan menjadi seorang asisten dosen mengharuskan ia lebih serius dalam berpakaian. “Jadi gimana kabar kamu sekarang?” Tanya pria itu membuka percakapan lebih dulu. Melsa yang merasa tertangkap basah memandangi pria itu sedikit gelagapan karena pertanyaan tiba-tiba darinya. “Euh, baik. Kamu gimana s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN