"Ais!" Panggilan dari seorang pria yang sedang menghampiri meja kerjanya membuat gadis berjilbab warna hitam itu mendongak. "Iya, Pak Rey." "Eum, apa kamu sedang sibuk?" Meskipun Aisya hanyalah karyawan baru, akan tetapi Rey tetap menghargai juga menghormati sebagai sesama karyawan. Sikap Rey yang seperti inilah menjadikan dia disukai banyak orang. "Tidak begitu banyak kerjaan. Saya hanya menyelesaikan laporan yang tadi Pak Rey minta." "Ya sudah. Tinggalkan saja dulu kalau begitu. Ada hal yang lebih penting. Bisakah aku meminta bantuanmu?" "Tentu saja bisa. Apa yang harus saya kerjakan?" Dengan mata bulatnya yang tampak berbinar menandakan betapa semangat kerja Aisya begitu tinggi. "Tadi Pak Dewa menelepon dan karena aku tidak bisa melakukan perintahnya, jadi terpaksa Pak Dewa memin