Malam ini tanpa Kinan, Dewa resah juga hidupnya tidak tenang. Sudah berusaha menenggelamkan diri di dalam ruang kerjanya. Namun, baru juga jam sepuluh malam konsentrasinya buyar. Ini baru satu malam tanpa Kinan. Bagaimana jika sampai harus berpisah bermalam-malam. Rasanya Dewa tak akan sanggup membayangkan. Karena bekerja pun tidak tenang, Dewa memilih mengakhiri saja dan menutup laptopnya. Keluar dari dalam ruang kerja hanya mendapati kesepian. Tak ada sosok bidadari yang akan membawakan teh hangat untuknya. Dewa gelengkan kepalanya. Menaiki anak tangga menuju lantai dua. Kosong dan sepi terasa. Tidak ada Kinan yang menunggunya dengan berbaring di atas ranjang, memanggilnya dengan senyuman. Ini gila. Dewa benar-benar sudah tidak waras karena terlalu merindukan Kinan. Mustahil memang hanya