Dewa pulang ke rumah tidak semangat. Separuh jiwanya seolah hilang dan tidak ada bersamanya. Baru disadari oleh Dewa jika keberadaan Kinan sepenting ini bagi hidupnya. Baru juga keluar dari dalam mobil, pintu rumah sudah dibuka oleh Arimbi. Ibundanya itu begitu mendengar suara deru mobil terparkir di halaman, sudah langsung menyambut kedatangan putranya. Hanya saja melihat wajah Dewa yang lelah membuat Arimbi menghela napas. "Malam, Bu." Dewa mencium punggung tangan Arimbi. Hal yang tidak pernah dia lupakan sampai sekarang. Baginya, ibu tetaplah orang yang sangat berjasa bagi hidupnya. Wanita yang harus dihormati juga disayangi. "Wajahmu tampak lelah sekali." "Iya, Bu. Banyak pekerjaan tadi." "Kinan telepon ibu tadi. Katanya menginap di rumah mamanya. Kamu tidak menyusul ke sana dan