Sang Pewaris-104

2005 Kata

Mata Kinan mengerjab-ngerjab. Benarkah tadi Dewa mengungkapkan kata cinta padanya. Ah, pendengarannya tidak salah. Kinan yakin itu. Senyum yang sejak tadi berusaha ditahan, pada akhirnya muncul juga dan semakin lebar. "Mas ... beneran Mas Dewa tetap cinta aku? Jadi ... Mas Dewa sudah mencintaiku?" Kinan berusaha meyakinkan dirinya jika semua yang didengar bukanlah bualan semata. Entahlah kenapa rasanya bahagia sekali mengetahui jika Dewa mencintainya, hati Kinan langsung berbunga-bunga. Sejak awal menikah sampai detik ini, untuk pertama kalinya seorang Andaru Dewangga yang arogan itu mau mengakui perasaannya. Padahal biasanya juga gengsi saja yang ditunjukkan. Tak hanya enggan mengatakan cinta, tapi juga tidak permah memanggilnya sayang seperti pasangan suami istri pada umumnya. Dewa sal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN