Sang Pewaris-126

1881 Kata

Aisya terheran dibuatnya. Bahkan hari masih siang, tapi Dewa sudah meminta tiga cangkir kopi padanya. Padahal selama ini pria itu hampir tidak pernah meminta minuman berkafein itu karena Dewa yang memang menjaga pola hidup sehat akan lebih suka mengkonsumsi air mineral dalam segala aktivitas setiap harinya. Gadis yang hari ini mengenakan jilbab warna pink yang tampak manis tersebut mengetuk pintu ruang kerja atasannya. Tanpa menunggu Dewa mempersilahkan, Aisya sudah memutar handel pintu lalu melenggang masuk dan meletakkan cangkir kopi di atas meja. Kopi hitam dengan sedikit gula yang masih mengepulkan asap panasnya itu membuat mata Dewa kembali terbuka. Padahal pria itu belum meminumnya dan baru menghirup aroma wanginya saja. "Silahkan diminum, Pak." "Terima kasih, Ais," ucap Dewa memb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN