Yudha mengusap wajahnya lalu dia pun mengembuskan napas panjang. Setelahnya, barulah Yudha membuka pintu mobil di mana Aisya memperhatikan dirinya dengan penuh tanda tanya. Pria itu tersenyum kikuk lantaran mendapati tatapan Aisya yang penuh kecurigaan. "Pagi, Ais." Yudha merutuki dirinya sendiri, kenapa harus mengucapkan kata itu. Namun, dia beneran gugup sekarang. Bahkan alasan yang masuk akal pun belum dia temukan. Aisya menelisik dari atas ke bawah tubuh Yudha. Dan pertanyaan yang sejak tadi bersemayam dalam pikiran, dia utarakan juga. "Pak Yudha kenapa bisa ada di sini? Mana ketiduran lagi di dalam mobil. Memangnya sejak kapan Pak Yudha berada di depan rumah saya? Kenapa saya bisa tidak tahu." Karena panjang dan banyaknya Aisya bertanya, Yudha dibuat kebingungan. Lelaki itu meng