Sang Pewaris-147

2425 Kata

Aisya sangat bersyukur sekali karena kondisi Hari Prasetya semakin membaik dari hari ke hari. Menurut informasi dokter, dua atau tiga hari lagi ayahnya sudah diizinkan pulang oleh dokter. "Ais, apa rencanamu ke depan setelah papa diperbolehkan pulang?" tanya Karlita di suatu siang ketika mereka sedang makan di kantin rumah sakit. Hari Prasetya tengah tidur dan beristirahat, oleh sebab itulah keduanya memutuskan menghirup udara luar. Sembari makan juga. Aisya menggelengkan kepalanya. "Saya belum tahu, Ma. Masih bingung nantinya akan bagaimana." Ya, semenjak mengetahui jika Aisya adalah anak kandung sang suami, Karlita meminta pada Rey juga Aisya untuk memanggilnya dengan sebutan mama. Sama halnya dengan Kinan dan Dewa yang juga Karlita pinta agar memanggilnya Mama. Namun, terkadang Dew

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN