Jam istirahat tiba, Dewa bersama Rey makan siang bersama di sebuah cafe. Setelah satu hari berkutat dengan pekerjaan di Satriawan Corporation juga segala hal di Dewangga Company yang terpaksa harus Dewa kerjakan dalam jarak jauh, tak hanya lelah fisik saja yang mendera keduanya, tapi lelah pikiran juga. Kini baik Dewa dan Rey tengah duduk saling berhadapan menyantap makan siang mereka. Sesekali Dewa melirik Rey yang makan dalam diam. Mencoba mencari tahu akan apa yang tengah terjadi semalam, Dewa pun berucap. "Gimana semalam, Rey?" Pria yang sedang menyuap satu sendok makanan ke dalam mulutnya itu pun mendongak. Tidak paham akan arah pertanyaan yang dilontarkan atasannya. "Gimana apanya, Pak Dewa?" "Sudah berhasil belah duren belum?" Uhuk ... uhuk Rey terbatuk karena kaget sampai dia