“Maura gak balik-balik, dia gak lupa jalan ‘kan?” Bintang jadi overthinking, ini sudah jam makan siang. Angkasa saja sudah menyuruhnya untuk makan duluan. “Masa iya lupa jalan pulang, nanti juga pasti balik lagi, Bin.” Begitu Febri mencoba menenangkannya. “Lu makan duluan aja, kasihan laki lu udah liatin kayak gitu. Kita nyusul nanti kok.” “Bie, ayok makan duluan. Kasihan dedek bayinya.” “Dedek bayi?” febri tampak terkejut, menatap Bintang dengan matanya yang melotot. “Lu hamil, Bin?” “Iya, baru beberapa minggu kok. Makannya gak keliatan.” “Oh My God, selamat ya. OTW jadi Mama muda dong, sama Papa mud….” Melihat Angkasa yang menatapnya tajam, Febri jadi tahu diri. Tidak bisa kembali seperti dulu dimana dia dekat dengan Bintang, mundur lagi setelah sebelumnya menghimpit tubuh Bintang.