“Tadi aku pikir kamu itu Mikha,” ucap Angkasa masuk ke ruang khusus untuknya. “Gak papa, kalau emang bau kan bisa diganti. Aku emang nyoba berbagai parfume punya Kak Mikha, kayak gini deh jadinya.” Bintang membelakangi Angkasa saat mengancingkan kemejanya. Angkasa merasa bersalah, Bintang pasti merasa tersinggung sampai membalikan badan seperti itu. “Maaf, Sayang,” ucapnya memeluk Bintang dari belakang. “Hmmm?” “Kenapa minta maaf? Bagus aku tahu kalau aromanya terlalu nyengat.” “Kalau kamu suka pake aja, aku gak masalah cium aroma apapun dari kamu. selama itu kamu, aku pasti bakalan suka.” Bintang terkekeh, baru mau berbalik dan memeluk suaminya. “Jadi kapan kita pulang?” “Makan siang dulu disini ya, nanti agak sorean kita ke Wakil Rektor III, kamu ikut sama aku.” “Ngapain? Masalah W