“Yakin gak mau nginep disini, Kak? Gak kangen sama rumah?” “Lebih kangen sama apartemen deh, Ma. Hehehe, kapan-kapan kesini ya. Bintang juga gak akan kemana-mana sekarang.” begitu caranya meyakinkan sang Mama supaya mengizinkannya pulang. Angkasa sudah diperbolehkan lagi mengendarai mobil, dia melakukan control rutin selama seminggu sekali. Senangnya, sekarang dia bisa pulang bersama dengan Bintang ke apartemennya. “Mama bilang kalau aapartemen suka dibersihin sama Bibi, jadi gak akan berdebu. Selama pemulihan, aku dipaksa tinggal di rumah.” “Hmmm…. Tapi kayaknya ini bukan arah ke jalan pulang deh, Bang.” “Bukan, kita ke rumah sakit dulu ya.” Tubuh Bintang menegang, apa yang terjadi dengan Angkasa. “Abang kenapa?” “Bukan Abang, Sayang. Tapi kamu, Abang mau lihat dedek kecil di perut