“Mau makan malam disini nggak?” tawar Jack; si mantan mafia itu tersenyum begitu manis sampai membuat pekerja disana ngeri. “Ya? ada ruang VVIP di atas kok, mau nggak?” Bintang menatap Angkasa seolah meminta izin, tahu kalau sang istri sedang ingin menenangkan pikirannya. Meskipun ini adalah klab malam, Angkasa rasa dia perlu memperkenalkan Bintang pada hal semacam ini juga. Jadi dia mengangguk menyetujui, langsung diarahkan ke ruang VIP. Sampai Bintang teringat kalau dia pernah memasuki sebuah kamar. “Aku nggak mau di tempat yang kayak gitu.” “Tempat nges*ks?” tanya Jack membuat Angkasa melemparkan tatapan tajam. “Mana ada makan malam di kasur, tuh disana aja ayok. Ruang VVIP kok, kamu bisa liat lantai dua sama lantai satu dari sana.” Ruangan yang cukup mewah, bisa menampung 15 orang d