"Lepaskan tangan anda dari tangan calon isteri saya." Kata seseorang di belakang Rachel
Rachel yang mendengar suara itu langsung berbalik. Dan disana tampak Bryan yang entah sejak kapan sudah ada disana. Dengan ekspresi yang sulit di tebak. Karena Rachel merasa Bryan sedang marah sekarang.
"Bryan.........." Kata Rachel ketika melihat Bryan disana
Bryan pun berjalan mendekat ke arah Rachel dan Radit berada. Ketika ia sudah mendekat, ia menarik tangan Rachel dan membawanya ke pelukannya. Dan menjauhkan Rachel dari Radit.
"Siapa anda? Mengaku-aku calon suami Rachel. Seharusnya saya yang calon suami Rachel bukan anda." kata Radit dengan mimik marahnya
Perkenalkan saya Bryan Hanz dan saya adalah calon suami Rachel Darmawan. Dan saya harap anda bisa menjauh dari calon isteri saya. Dan jangan pernah lagi berusaha lagi untuk mendekati Rachel. Karena saya orang pertama yang akan mengusir anda dari hidup Rachel." kata Bryan tegas
Bryan pun melingkarkan tangannya di pinggang Rachel posesif. Rachel yang menerima perlakuan itu hanya bisa diam saja. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Yang pasti ia ingin segera pergi dari sini dan tidak bertemu dengan Radit lagi. Karena hatinya benar-benar sakit ketika melihatnya.
Bryan yang melihat rasa tidak nyaman Rachel, ia segera mengajak Rachel untuk kembali ke mobilnya dan membawanya pergi dari tempat itu. Ketika Rachel akan pergi, Radit menarik tangannya dari pelukan Bryan.
"Lepaskan tangan anda. Saya sudah mencoba bersikap sopan pada anda. Tapi jika anda tidak bisa mengerti juga saya bisa bersikap kasar." kata Bryan marah
"Rachel harus ikut dengan saya karena kita masih punya masalah yang belum di selesaikan."kata Radit tak mau kalah dengan Bryan
Terjadi adu mulut diantara mereka dan itu membuat Rachel muak. Ia sudah capek menghadapi situasi seperti ini. Ia ingin segera mengakhiri situasi seperti ini. Dan pergi secepat mungkin
"Stop."teriak keras Rachel
Dengan segenap tenaga Rachel melepaskan tangan yang di genggam Radit. Dan kembali menatap Radit serius.
"Dit sudah cukup. Aku sudah bilang kalau hubungan kita sudah berakhir. Aku sudah maafin semua kesalahan kamu tapi untuk kembali seperti dulu aku minta maaf aku ga bisa. Aku harap kamu bisa nerima keputusan aku. Dan please jangan datang lagi nemuin aku karena hasilnya akan tetap sama." kata Rachel lelah
"Apa gara-gara pria itu kamu ninggalin aku." bentak Radit pada Rachel
Rachel diam. Ia bingung harus jawab apa? Apa ia harus pura-pura menganggap Bryan sebagai calon suaminya. Ini juga demi kebaikan semuanya. Terutama untuk kebaikan sang ayah.
"Rara jawab pertanyaan aku." bentak Radit."
"Iya aku akan menikah dengan Bryan. Karena kami sudah dijodohkan oleh orang tua kami masing-masing. Jadi please jangan pernah ganggu hidup aku lagi." kata Rachel mengakhiri pembicaraan
Dapat dipastikan ekspresi Radit yang shock mendengar perkataan Rachel. Ia merasa sakit hati mendengar apa yang Rachel ucapkan. Ia benar-benar kehilangan Rachel untuk selamanya.
"Ayo Bryan kita pergi dari sini." kata sambil Rachel menarik tangan Bryan
Rachel tak menengok ke belakang lagi. Ini sudah menjadi keputusan akhir Rachel. Dan ia tidak akan pernah menyesali keputusan yang ia buat.
"Bryan bisa antar aku pulang?" kata Rachel memohon
"Ok aku antar kamu pulang." Kata Bryan
Bryan pun segera menjalankan mobilnya. Selama perjalanan tak sepatah kata pun terucap dari bibir keduanya. Hanya suara music di mobil Bryan yang menjadi backsound suasana di dalam mobil. Seribu pertanyaan ingin Bryan utarakan kepada Rachel. Ia ingin menanyakan kepada Rachel maksud pembicaraannya dengan Radit. Tapi Bryan akan menahannya. Ia akan memberi waktu untuk Rachel saat ini. Hingga Rachel sendiri yang akan berbicara padanya.
"Makasi sudah mengantar aku pulang." kata Rachel ketika akan keluar dari mobil Bryan
Sebelum Rachel keluar Bryan dengan tiba-tiba mencium kening Rachel.
" Aku akan tunggu semua penjelasan kamu tentang peristiwa tadi. Dan aku harap perkataanmu dengan Radit bahwa kamu menerima perjodohan itu benar. Aku akan memberi kamu waktu untuk memikirkan semuanya." kata Bryan lembut
Untuk pertama kalinya seorang Bryan Hanz menanti jawaban pernyataan cinta dari seorang perempuan. Dan ini sangat langka. Karena biasanya perempuanlah yang menyatakan cinta pertama kali kepada Bryan. Tapi ini berbeda karena orang itu adalah Rachel Darmawan. Dan Rachel merasa Rachel adalah perempuan yang patut untuk ditunggu dan dimiliki.
"Makasi pengertian kamu. Aku akan kasih jawabannya secepatnya." kata Rachel sambil tersenyum
Rachel pun segera keluar dari mobil dan bergegas masuk ke rumahnya.
@ Apple Cafe
Jam menunjukkan pukul 1 siang. Tampak seorang pria tampan yang sedang menunggu seseorang. Ekspresinya tidak dapat diduga. Dari luar ia tampak cool dan cuek tapi sebenarnya dalam hati ia begitu cemas menantikan perempuan yang akan memberikan jawaban padanya.
Dan orang itu adalah Bryan Hanz. Sudah tiga hari sejak terakhir Bryan mengantar Rachel dan tadi pagi Rachel meneleponnya dan meminta untuk bertemu. Dan disinilah Bryan menunggu kedatangan Rachel. Sampai dari kejauhan ia melihat Rachel jalan menuju ke mejanya.
"Sebelumnya makasi udah mau datang kesini. Dan maaf kalau kamu udah nunggu lama." kata Rachel mencoba bersikap tenang
"Ga papa kok. Aku tahu kamu butuh waktu untuk memikirkan semuanya." Jawab Bryan
" Bryan tentang pertanyaan terakhir kamu aku akan jawab sekarang. Soal perjodohan itu aku akan menerimanya. Aku akan belajar menjadi isteri yang baik dan belajar untuk mencintai kamu. Jadi aku harap kamu bisa bersabar menunggu aku. Dan mau membantu aku untuk bisa mencintai kamu secepaatnya." kata Rachel serius
Bryan tampak memperhatikan semua ucapan Rachel. Seulas senyum terlihat jelas dari wajahnya. Akhirnya ia bisa memiliki Rachel seutuhnya. Setelah menantikan begitu lama akhirnya perempuan yang ada dihadapannya menerima perjodohan ini. Dan Bryan berjanji akan membuat Rachel mencintainya dalam waktu yang tidak akan lama.
Bryan pun bangkit dari kursinya dan berlutut di depan Rachel.
"Rachel Darmawan Will You Marry Me?" Kata Bryan sambil menyodorkan cincin pada Rachel
Bryan berlutut sambil memberikan sebuah cincin untuk Rachel. Suasana cafe yang sunyi langsung meriah. Para pengunjung cafe tampak bersemangat melihat adegan pelamaran ini. Bahkan ada beberapa pengunjung yang bersorak untuk menerima lamaran itu. Rachel sendiri tampak kaget dengan apa yang dilakukan Bryan. Ia tak menyangka sosok Bryan yang angkuh bisa melakukan aksi seromantis ini.
Rachel sudah memikirkan semuanya. Ia akan membuka hatinya untuk Bryan. Ia akan mencoba untuk mencintai Bryan. Karena menurutnya Bryan sosok yang baik untuk hidupnya. Apalagi ini juga demi ayahnya. Ayahnya pasti akan bahagia kalau ia bisa menikah dengan Bryan.
"Yes I Do." jawab Rachel yakin
Bryan pun langsung menyematkan cincin di jari Rachel."
"I love you so Much....."Kata Bryan langsung mencium bibir Rachel
Dan Rachel pun terbuai dengan ciuman dari Bryan. Reflek ia pun membalas ciuman itu. Hingga terdengar tepukan tangan dari pengunjung di cafe itu. Dan sepertinya tak menghentikan ciuman keduanya. Karena mereka sepeti berada di dunianya sendiri.