BAB 8

1085 Kata
Rachel merasakan kepala seperti ditusuk jarum ketika ia mencoba membuka mata dan bangun dari tempat tidurnya. Dengan memaksakan diri ia pun mencoba membuka matanya. Ketika ia berhasil membuka matanya, Rachel merasa asing dengan tempat ia berada. Ia pun mencoba mengingat peristiwa sebelumnya. Peristiwa apa yang membuatnya berada di tempat asing ini.  Tapi ia tak berhasil mengingat apapun. Malah ketika ia terus mencoba mengingatnya membuat kepalanya semakin bertambah sakit. Rasa takut mulai melandanya karena ia tak tahu dia berada dimana sekarang. Dengan sisa tenaga yang ia punya, Rachel mencoba bangkit dari ranjangnya dan mencoba keluar dari ruangan ini. Karena ia merasa akan ada hal buruk yang terjadi jika ia terus berada disini. Baru beberapa langkah ia jalan ia pun terjatuh karena rasa pusing yang melandanya. Badannya seakan tak bisa diajak kompromi. Badannya benar-benar lemas seperti kertas. Ketika ia mencoba berusaha untuk bangkit lagi hasilnya masih sama ia kembali terjatuh. "Awwww." Kata Rachel sambil memegang kepalanya yang berdenyut Dan ia merasakan kembali merasakan kesakitan yang lebih dari sebelumnya. Tiba-tiba dari arah pintu ada seorang pria tampan membawa makanan ditangannya datang menuju arah Rachel. "Dasar cewek keras kepala." Kata pria itu Rachel pun melihat ke arah suara pria itu. Ia berusaha melihat siapa pria yang ada di hadapannya karena pandangan sedikit kabur karena kepalanya yang pusing. "Kamu....." Kata Rachel serak setelah siapa pria dihadapannya Yapsss orang itu adalah Bryan Hanz. Setelah peristiwa semalam membawa Rachel ke apartemennya. Karena menurutnya hanya tempat ini yang ia yakini aman. Bryan yang melihat Rachel terjatuh langsung berjalan ke arah Rachel dan menggendongnya kembali ke ranjang. "Aku dimana." Tanya Rachel setelah Bryan membaringkan dirinya kembali ke ranjang  "Kamu ada di apartemen aku." Jawab Bryan sambil merapikan selimut Rachel " Kenapa aku bisa disini?" Tanya Rachel balik  "Kemarin aku nemuin kamu pingsan di rumah. Karena aku bingung harus bawa kemana akhirnya aku langsung aku bawa kesini. Dan aku udah telepon dokter juga supaya memeriksa keadaan kamu. Dokter cuma bilang kalau kamu hanya demam dan flu saja. Ia memberikan kamu obat dan meminta kamu harus istirahat untuk sementara waktu supaya demam dan flunya berkurang." kata Bryan mencoba menjelaskan "Ini aku buatin bubur. Kamu makan buburnya sekarang dan langsung minum obatnya. Setelah itu kamu tidur lagi. Karena saat ini hanya tidur yang kamu butuhkan. Dan untuk sementara waktu kamu tinggal di apartemen aku sampai kondisi kamu pulih. Aku ga akan biarin kamu dirumah sendirian dalam keadaan sakit." Kata Bryan sambil membantu Rachel memakan buburnya  "Aku ga mau. Aku mau pulang aja. Kalau aku disini Ayah gimana?" Tanya Rachel panik "Kamu tenang aja aku sudah menelepon ayah kamu kalau kamu akan tinggal disini sampai keadaan kamu pulih." Jawab Bryan "Kamu telepon ayah dan bilang aku sakit. Kenapa kamu harus bilang? Ayah pasti cemas sekarang." Kata Rachel panik "Udah ga ada bantahan. Sekarang habisin buburnya minum obat trus tidur. Nanti aku antar kamu buat ketemu ayah kamu setelah kondisi kamu membaik. Dan satu lagi ga ada bantahan apapun dari mulut kamu. Apa kamu mau saya melakukan hal yang yakin pasti kamu sesalin seumur hidupmu." Kata Bryan mengancam Rachel pun langsung diam seribu bahasa. Dan memakan bubur yang diberikan Bryan karena ia tidak mau Bryan melakukan hal-hal yang tidak  Rachel inginkan. Karena ia tak mau terlibat terlalu jauh dengan seorang Bryan Hanz. Dan disinilah Rachel selama 2 hari terakhir. Bryan benar-benar mengurungnya di apartemennya ini. Dengan perawatan dari Bryan Rachel akhirnya bisa pulih lebih cepat. Walaupun Rachel harus bersabar dengan sikap Bryan yang berlebihan. Selama di apartemen Bryan, Rachel tak diijinkan untuk melakukan apapun. Ia hanya diminta untuk istirahat total saja.  Dan itu sudah membuat Rachel bosen berada disini. Ia ingin pulang dan kembali bekerja. Seperti pagi ini Rachel sudah rapi dengan pakaian kerjanya dan bersiap untuk bekerja. Ia tak mau lama-lama disini. Bisa-bisa ia akan mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan ketika  bersama Bryan. "Makasi sudah ngizinin aku tinggal disini. Dan merawat aku sampai aku sembuh. Aku mau kembali ke rutinitasku sehari-hari. Seperti bekerja misaalnya. Jadi stop larang aku buat pulang dan kerja." kata Rachel berontak Bryan yang sedang menikmati kopinya cukup kaget melihat Rachel sudah rapi. Rachel pun bersiap untuk pergi ketika Bryan memanggilnya. Biar aku antar kamu ke tempat kerja. Tapi sebelumnya makan sarapannya dulu." Perintah Bryan dengan suara datarnya Rachel ga mau membantah karena ia benar-benar ingin cepat sampai di tempat kerjanya. "Makasi sudah mengantar aku ke tempat kerja." kata Rachel ketika sampai di tempat kerjanya Mobil Bryan sudah berhenti tepat di tempat kerja Rachel. Dan ketika Rachel akan masuk ke dalam ternyata disana sudah ada Radit yang menunggunya. Penampilannya sangat kacau dan itu membuat Rachel sakit. "Radit, panggil Rachel Radit yang menyadari kedatangan Rachel langsung memeluknya. Rachel hanya diam tak membalas pelukan Radit. Ia masih bingung dengan perasaannya. Tentang pengkhianatan yang dilakukan Radit padanya. Ia masih belum bisa berpikir saat ini. "Maaf.....Maaf........" Kata Radit mengucapkan kata maaf beruang kali kepada Rachel Hanya kata maaf yang keluar dari mulut Radit. Sedangkan Rachel hanya meneteskan air matanya. Apakah ia harus memaafkan Radit atas semua perlakuan yang ia lakukan pada dirinya. Tapi sekelebat kejadian malam itu kembali membuat hatinya sakit. Dengan segera ia melepas pelukan Radit. Ia pun segera mengambil keputusan untuk hidupnya. Sudah cukup sakit yang ia rasakan. Ia akan mulai hidup yang baru setelah ini. "Radit, maaf aku ga bisa kembali padamu. Tapi aku sudah memaafkan semua kesalahan yang kamu buat. Aku harap kamu bisa dapat perempuan yang lebih baik dariku. Jadi Radit kita akhiri saja hubungan kita. Aku mau kita putus." kata Rachel mencoba tegar dengan keteguhan  hatinya "Tidak sayang. Aku tidak mau mengakhiri hubungan kita. Aku masih mencintaimu Rachel. Jadi aku mohon kembalilah padaku." kata Radit memohon dengan wajah yang penuh harapan. Radit yang mendengar penolakan Rachel pun semakin bertindak agak kasar sehingga menyakiti Rachel. "Radit lepas sakit."  kata Rachell yang mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan Radit "Lepasin tangan calon isteri saya." kata Bryan yang entah sejak dari kapan sudah ada disana Dan sontak saja Radit langsung melepas genggaman tangan Rachel. Dan arah pandangan Radit langsung tertuju pada sosok tampan yang ada di hadapannya. "Siapa kamu mengaku-ngaku Rachel calon isteri kamu. Jangan ngarang. Karena akulah calon suami Rachel." Kata Radit mengejek "Perkenalkan saya Bryan Hanz calon suami Rachel Darmawan. Dan satu lagi kami akan segera menikah. Jadi mulai sekarang jauh-jauh dari calon isteri saya. Karena kalau sampai melakukan hal yang melukai Rachel maka jangan salahkan saya jika saya juga akan bersikap kasar." Ancam Bryan Ekspresi Bryan memang terlihat menakutkan saat itu. Karena ia benar-benar tak mengizinkan laki-laki manapun mendekati Rachel. Karena mulai detik ini Rachel Darmawan adalah wanitanya serta milik seorang Bryan Hanz.....  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN