Mulut Shaka baru saja terbuka hendak melontarkan pertanyaan namun pintu ruangan sudah lebih dulu terbuka hingga perhatiannya teralihkan. Terlihat sosok Jovan yang baru saja masuk dengan cukup tergesa. “Kak?” Shaka mengangkat alisnya. Jovan berdehem pelan mengontrol ekspresi wajahnya, ia tersenyum tipis melirik Rania yang masih memeluk Shaka begitu pun Najwa yang langsung beringsut menyembunyikan wajahnya. “Oh ternyata mereka sudah disini? Aku cariin.” Pria itu menyugar rambutnya ke belakang, tak lupa senyum manis menyertai. “Tadi aku nggak sengaja ketemu mereka di jalan, kayaknya mau kesini. Najwa nangis, mau aku anter eh malah udah kesini dulu.” Jovan menjelaskan tanpa diminta. Kedua alis Shaka terangkat semakin tinggi, lalu melirik Rania yang masih terisak meski tak sekeras sebel