Shaka hampir saja menindih tubuh sintal istrinya namun wanita itu sudah lebih dulu terbangun. Keinginan Shaka sontak tertahan, alih-alih beranjak pria itu sengaja duduk diam memandang Rania dengan sangat tajam. Rania belum sadar penuh, ia menatap sekelilingnya yang masih kabur. Matanya sudah mengantuk berat karena menunggu Shaka yang tak kunjung pulang. Dan ternyata ia malah ketiduran sebelum suaminya itu pulang. Hawa dingin menusuk membuat Rania mengelus lengannya perlahan, ia mengerutkan dahi tatkala sadar jika lengannya terbuka. Kedua mata Rania terbelalak lebar, kaget sendiri melihat kostum yang digunakan luar biasa minim. Pantaslah ia kedinginan, piyama itu bahkan hanya menutupi tubuhnya sedikit. “Dingin banget,“ lirih Rania mengusap-usap lengannya berharap mengurangi hawa dingin.