Shaka memandang Rania dengan mata yang tenang, mengambil ponsel Rania dari tangan wanita itu lalu membawanya menjauh. Rania ingin mencegah karena kebingungan namun hati kecilnya merasa perbuatan suaminya itu sudah benar. Ia akhirnya mengarahkan anak-anak saja untuk mencuci tangan dan kaki agar bisa tidur siang. Di kamar Shaka menangkat telepon itu namun ia hanya diam, membiarkan si penelpon berbicara. Dan saat suara di seberang telepon mulai terdengar, Shaka mengernyit saat merasa suara yang didengar cukup familiar. “Wanita anjing, mau main-main kamu sama aku? Dalam satu jentikan jari kamu bisa aku musnahkan, Rania.” Suara dari penelepon misterius itu tampak sangat marah dan begitu kasar membuat Shaka seperti naik pitam. Kenapa ada pria yang berbicara sekasar ini dengan perempuan? Ia me