Satu hari sebelum acara syukuran digelar Shaka menemui Xabiru untuk membahas masalah Elva dan Tama. Entah kenapa perasaannya cukup tak tenang meski ia sendiri yang mewanti-wanti pada istrinya agar tidak terlalu memikirkan kedua manusia tidak tahu diri itu. Shaka ingin mengambil langkah sebelum keduanya membuat ulah dan tentu saja ia tahu siapa yang diincar. Pukul 4 sore sepulang dari kantor Shaka menemui Xabiru di Kafe Teras Senja, tempat yang cukup nyaman untuk mengobrol hal serius. Jika hanya sekedar nongkrong mereka biasa pergi ke MONKS yang memberikan suasana lebih clasy ala anak muda Jakarta. “Eh ada Kala juga, tumben ada waktu dia?” Shaka sedikit mengernyit tatkala melihat sahabatnya yang super dingin itu ikut bergabung. “Wah, wah pelanggaran lu. Ayah Kala nih lagi mau nyoba ng
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari