“Sesuatu apa?”
Hanya mendengar perkataan suaminya saja jantung Rania sudah berdebar-debar. Penasaran hal apa yang akan diberikan oleh suaminya ini? Dalam satu malam ini rasanya Shaka telah memberikan hal yang luar biasa manis sehingga Rania begitu bahagia. Ia menatap suaminya penuh tanya, menunggu jawaban yang akan terlontar.
Bukannya menjawab Shaka justru tersenyum lalu menggenggam tangannya.
“Ih, kok malah senyum sih? Mau ngasih apa?” Rania kembali bertanya dengan mendesak.
“Nanti juga tahu. Kamu duduk sini deh, lihat ke atas. Langitnya lagi cerah banget.” Tanpa menjawab lagi Shaka menarik kepala Rania agar bersandar pada bahu. Sementara Najwa kini menekuni mainan yang tadi sempat dibeli.
Rania merengut tapi tidak mengatakan apa pun, ia melirik lengan suaminya sekilas lalu merai
