Chapter 40 (END)

2190 Kata

Selamat membaca 1 bulan kemudian. Matahari bersinar begitu cerah. Angin segar berhembus di antara dedaunan. Bunga-bunga indah bermekaran seakan ingin menunjukkan pesonanya kepada setiap orang yang melewatinya. Semua tampak terlihat begitu sempurna ketika kita bisa menikmati pemandangan itu dengan pasangan kita. Berjalan bersama, bergandengan tangan, dan bercanda ria. Itulah yang saat ini Sultan rasakan. "Cantik, ya," tutur Ajeng tersenyum sambil menatap ke arah Menara Eiffel di depannya. "Iya, manis," sahut Sultan lirih. Bahkan karena sangking lirihnya, suaranya nyaris tidak terdengar oleh Ajeng karena seperti bisikan. Ajeng menoleh ke arah Sultan yang ternyata juga sedang menatap ke arahnya. "Kok manis?" tanyanya bingung dengan dahi berkerut. "Kamu," sahutnya ringan. Ajeng tersi

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN