Memulai Hidup Baru.

1044 Kata

Malam pertama di Istanbul begitu sunyi. Kota megah itu berdiri kokoh, tetapi bagi Arafah semua terasa asing. Setibanya di Turki, Arafah melangkah keluar bandara dengan hati yang masih diliputi perasaan hampa dan kosong. Udara dingin menyapa kulitnya, kontras dengan panas yang masih tertinggal di d**a. Semua terasa jauh dari rumah—jauh dari Bima. Di parkiran, seorang sopir telah menunggunya sedari tadi, sesuai dengan yang telah diatur Kirana. Tanpa banyak bicara, Arafah masuk ke dalam mobil dan membiarkan pikirannya melayang entah ke mana sepanjang perjalanan ke hotel. "Mas Bima, aku sampai di Turki," bisiknya, berdialog dengan diri sendiri. "Semoga kamu ridhoi. Semoga kamu tidak terlalu shock mendengar kabar kepergianku." Setibanya di hotel, Arafah disambut oleh resepsionis yang sudah m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN