"Via!" Semua orang langsung menatap kearah suara, gadis tinggi langsing itu melebarkan matanya. Dengan degup jantung yang seperti berhenti berdetak beberapa saat. "Via kamu..." sesosok tubuh tinggi tegap menyeruak maju, lalu memegang kedua lengan Via dengan erat. Pupil matanya sampai membesar dengan badan bergetar hebat. Via meneguk ludahnya. "Maaf apa Anda bisa melepas tangan Anda!" Agam menepis tangan kekar itu dari lengan kekasihnya. "Pak Andreas!" Lanjutnya memperingati dengan tegas. Merasa tidak suka jika miliknya di pegang orang lain. "Via ... kamu Via kan?!" Andreas menatap Via yang masih terperangah di tempatnya, "Via saya--..." Andreas menetaskan air mata, membuat semua orang disana terperangah tak percaya, kedua Bodyguard nya sampai saling tatap satu sama lain. Agam mendeli