"Dia seriusan Kakak kamu?" Tanya Agam begitu mereka berhenti di tepi jalan. Memandang antara tak percaya dan aneh kearah Via. Via menghembuskan napas lelah, menyandarkan tubuh dengan kepala menoleh kesamping. "Gak tau juga deh, tuh orang kan emang rada sinting!" Cibir gadis itu jadi mencela. Agam mengangkat alis tinggi, semakin mengerut bingung sendiri. "Ha? Kok gitu?" Bingungnya membeo. Via mendesis kecil, lalu memajukan tubuh kearah Agam membuat pemuda itu melotot horor. "Dia itu Kakak tiri aku Mas, anak 'orang itu'!" "Pak Andreas?" Via mengangguk lemah. "Coba kamu jelaskan pelan-pelan, biar aku paham." Agam menahan tubuh Via agar sedikit memundur, masalahnya kalau dirinya khilaf disaat seperti ini sungguh tidak lucu. Via yang tidak sadar kalau Agam sedang salting itu dengan cepat