Setelah melakukan pemeriksaan dan penanganan oleh dokter, Diara keluar ruangan dengan sedikit pincang, kaki kirinya diperban oleh dokter. Saat telah berada diluar, Diara melihat sekitar mencari keberadaan Nick yang tadi mengantarkannya kesini. Entah kenapa sepetinya ia memaksa sekali membawa Diara ke dokter walapun tadi sudah berusaha menolak. "Mas Nick kemana ya?" Diara menaikkan salah satu sudut bibirnya dengan pandangan mata terus mencari Nick, namun ia tidak bisa melihat batang hidung pria itu. Diara memutuskan duduk di kursi yang terletak berjejer di lorong rumah sakit, barangkali sebentar lagi Nick akan datang, tidak mungkin dia pergi begitu saja meninggalkan Diara kan? "Hm.., apa mendadak ada urusan penting dan dia memutuskan pergi tanpa memberi tahuku?" Diara yang tadinya s