Diara membuka pintu apartemen Nick dengan agak gugup namun juga senang. Itu terlihat dari gayanya sekarang yang berjalan hati-hati namun senyuman tak lepas dari wajahnya. Ini adalah pagi pertama setelah percakapan mereka semalam yang membuat Diara akhirnya kesulitan tidur namun tetap terjaga cepat pagi ini. Seperti biasa Diara langsung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan, untuk kali ini Diara berniat membuatkan roti isi spesial untuk Nick. Diara terus bergerak sibuk menyiapkannya dengan sangat terniat bahkan sampai tidak menyadari seseorang sudah duduk di kursi meja makan memperhatikannya. Nick pagi ini juga terbangun lebih cepat padahal semalaman ia tidak bisa tidur karena terbayang akan seorang gadis, siapa lagi kalau bukan Diara? Kini pria itu menopang dagunya dengan tangan sambil