Elena berdiri di depan jendela besar ruang tamu. Vila ini memang tidak sebesar vila di Desa Sundoro, tapi tetap nyaman untuk ditempati. Seingat Elena, dia hanya beberapa kali saja mampir ke vila ini. Lokasi vila lebih digunakan sebagai gudang distribusi hasil perkebunanan karena jaraknya yang lebih dekat ke kota. Jemari Elena menyentuh kaca yang berembun. Telunjuknya membuat motif abstrak, entah apa. Dia hanya ingin merasakan dinginnya kaca jendela. Hujan… haah, bukannya aku tidak suka hujan, hanya saja hal ini mengingatkanku pada hal yang sangat ingin aku lupakan. Kaos tangan panjang berleher tinggi itu, lumayan menghangatkan tubuhnya, tapi tetap saja masih bisa merasakan dingin yang menerpa. Haah… apakah aku akan terjebak sehari lagi di sini bersama Bari? Atau bersama Zack? Aku taku