36. T h e I n t r u d e r

1373 Kata

Suara ringkihan Kelabu menyadarkan Elena apa tujuannya ke istal. Jangankan sapaan merdu, senyum pun tidak nampak di bibir pucat Elena bagi Bari. Padahal biasanya senyum manis Elena menjadi suplemen untuk Bari semangat bekerja. Tanpa menunggu lama, Elena segera tunggangi Kelabu dan melesat pergi ke arah bukit. Bahkan Bari yang lelaki berperawakan tinggi dan kekar pun bisa merasakan betapa sakit d**a kirinya karena diabaikan Elena. Tubuh Bari meluruh, punggungya bersandar dinding. Kedua tanganya mengusap wajah dengan kasar, kemudian dia remas rambut dan menjerit frustasi hingga Syamil dan dua kuda lainnya terkejut hingga mereka bertengking keras. Apakah aku akan kehilangan Elena? Apa yang harus aku lakukan Tuhan? “Aaargggh…!!” Kembali Bari menjerit frustasi, dia ingin lepaskan semua rasa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN