“Tung… tunggu Bang. I… ini apa? Test pack ini milik Elenakah? Hasil USG ini juga? Lalu foto ini…” Bram menelan ludahnya, tidak mampu untuk lanjutkan apa yang ingin dia tanyakan. Lidahnya mendadak kelu, segala kosa kata yang dia punya langsung saja hilang, menguap entah ke mana. Penglihatannya yang menjadi kabur karena terkena darah dari pelipis, membuatnya harus mengerjap beberapa kali. Bram bahkan menyeka kasar darah itu dengan punggung tangannya. Akibatnya saat dia pegang lagi lembaran foto itu, tercetak jelas sidik jari dari darahnya di lembaran foto itu. “Kukira tidak hanya instingmu yang tumpul, ternyata otakmu juga jadi tumpul. Menurutmu itu apa hah?” Reymond menjawab dengan berkacak pinggang. Sebenarnya ada satu lembar lagi foto yang dia simpan, tapi dia akan berikan jika saatnya