47. Janda Plus-plus?

1002 Kata

Elena melihat ke arah eyang, “Iya eyang, aku juga berpikir seperti itu. Tapi sepertinya tidak deh.” Sekali lagi Elena menjadi penyelamat Bari. Bari mendesah lega, tapi belum seratus persen lega karena sepertinya eyang belum yakin padanya. “Benarkah? Terutama matamu yang mengingatkanku pada seseorang,” suara eyang penuh penekanan sambil menatap lekat Bari, “orang yang sangat tidak aku suka.” Eyang meletakkan sendok dan garpu hingga menimbulkan bunyi denting karena beradu piring. Eyang fokus menatap mata Bari. Tetapi karena Bari merasa dirinya sekarang ini bukanlah siapa-siapa, dia tidak berani lanjutkan adu tatap mata itu. Makanan yang dikunyah Bari tiba-tiba saja tertelan tapi terasa susah untuk dia dorong ke kerongkongan hingga membuat Bari harus minum air putih. Suasana makan malam di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN