Di suatu pagi, hari masih dingin. Matahari mengintip malu-malu memberikan sinarnya ke bukit desa Sundoro itu. Tapi Elena sudah berada di istal, dia ingin menikmati indahnya langit oranye pagi hari. “Pagi sayang. Kita jalan-jalan yuk. Tapi kali ini santai saja ya.” Bisik Elena pada Kelabu, agar tidak menimbulkan keributan di tiga kuda lainnya. Dia memang paling sayang pada Kelabu karena merasa mempunyai ikatan emosional khusus. Elena menarik tali kekang Kelabu agar berjalan mengikutinya keluar istal. Berkali-kali, sebelum naik ke punggung Kelabu, Elena ciumi wajah kuda itu dan berikan pelukan sayang. Kelabu sepertinya paham kasih sayang yang diberikan sang nona. Dia mendengkus pelan, keluarkan nafas khas kuda tanpa meringih agar tidak berisik. “Selamat pagi Nona. Sepagi ini sudah mau m